Skandal besar kedua yang menerpa Seri A terjadi tahun 1980 yang membuat AC Milan dan Lazio terdegradasi ke Seri B. Presiden Milan, Felice Colombo dan beberapa pemain dari berbagai klub yang berbeda ditahan karena terlibat pengaturan pertandingan dan judi ilegal. Atas keterlibatan dalam skandal yang kemudian dikenal dengan nama Totonero itu Colombo dihukum larangan berkecimpung di dunia sepakbola seumur hidupnya. Sementara beberapa pemain termasuk pahlawan Azzurri di Piala Dunia 1982, Paolo Rossi dihukum larangan bertanding dengan durasi yang berbeda-beda.
Tahun 1993 nama Bruce Grobbelaar ramai menghiasi banyak media massa di Inggris. Harian The Sun menuduh kiper Liverpool itu menerima bayaran 40 ribu poundsterling dari Newcastle United dalam sebuah pertandingan di mana The Reds kalah 0-3 atas The Magpies. Grobbelaar sempat dua kali diajukan ke meja hijau. Namun juri pengadilan tak mampu mencapai kesepakatan untuk memutuskan kiper kelahiran Afrika Selatan itu bersalah.
Di tahun yang sama skandal juga menguncang Liga Utama Prancis. Sukses menjadi tim Prancis pertama meraih tropi Liga Champions, Olympique Marseille tersandung masalah di negeri sendiri. Berdasar hasil penyelidikan diketahui kalau presiden mereka saat itu, Bernard Tapie, menyuap klub Valenciennes FC untuk memuluskan langkah OM menjadi kampiun Liga Prancis. Atas kasus tersebut OM harus merelakan gelarnya dicabut, sementara Tapie harus mendekam dalam bui. Sejak skandal tersebut marseille belum lagi menjadi juara Liga Prancis. Sebenarnya masih banyak skandal-sakndal dan kasus serupa di berbagai kompetisi di seluruh dunia. Misalnya yang dialami kiper Bristol Rovers, Esmond Million di tahun 1963, Genoa yang terdegradasi ke Seri C1 tahun 2005, kasus wasit Edilson Pereira de Carvalho di Liga Brasil dan Robert Hoyzer di Liga Jerman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar