KISAH HIDUP LIONEL MESSI
Ditolak Karena Bertubuh Kecil, Kelainan Hormon Hingga Menjadi Pemain Terbaik Dunia
Lionel
Messi (23) memang hanya mencetak satu gol pada final Liga Champions
melawan Manchester United (MU). Namun, gol itu membuat timnya kembali
unggul dan dengan begitu kembali menekan MU sampai akhirnya Barca menang
3-1.
Dengan
gol semata wayang itu, Messi menjadi man of the match dan pencetak gol
terbanyak Liga Champions dengan 12 gol. Ini adalah kali ketiga baginya
untuk menjadi top scorer Liga Champions dalam tiga musim terakhir.
Orang
kini melihat Messi berdiri di puncak, dielu-elukan para legenda sebagai
yang terbaik. Namun, takhta tak membuat Messi melupakan tempat ia
datang.
Lionel Messi
Messi
lahir dan besar di Rosario, 300 kilometer sebelah barat laut dari
Buenos Aires. Ia lahir dengan kelainan hormon yang membuat tubuhnya tak
bisa tumbuh seperti anak-anak seusianya. Kondisi fisik itu membuatnya
terbuang dari sepak bola.
Menurut
The Mirror, pada hari pertama sekolah dasarnya, Messi dilarang ikut
bermain sepak bola oleh pelatih karena badannya terlalu kecil. Padahal,
anak yang ditolak ini akan menyabet gelar pemain terbaik dunia, bukan
sekali, melainkan dua kali, dan mungkin akan bertambah lagi.
"Pada
masa kecilku, aku mengalami masa-masa sulit karena masalah hormon,"
kata Messi, yang oleh kakaknya, Rodrigo, dijuluki "kutu".
Pada
1995, dalam usia delapan tahun, Messi diminati River Plate. Namun,
River Plate tak jadi merekrut Messi karena keberatan membayar biaya
pengobatan bulanan Messi yang mencapai 500 poundsterling atau sekitar Rp
7 juta.
Messi
tampak semakin mustahil menjelajahi lebih luas dunia sepak bola, ketika
tim medis klub itu mengatakan kepada keluarganya bahwa Messi hanya bisa
tumbuh setinggi tak lebih dari 140 sentimeter.
Karena
kondisi ekonomi, ayah dan ibu Messi menyerah. Jangankan membiayai
perawatan Messi, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Messi dan tiga
saudaranya saja, Jorge dan Celia, mereka kesulitan.
Keadaan
Messi dan keluarganya tak tampak akan membaik. Sampai saat Messi
berusia 12 tahun, sanak keluarganya yang tinggal di Catalonia
mendaftarkan Messi untuk mengikuti uji coba di Barcelona.
Direktur
Barcelona saat itu, Carlos Rexach, terbang melintasi benua dan tidak
menyesal. "Saya memanggilnya dan, sebagai ungkapan simbolis (ikatan
kontrak), saya memintanya membubuhkan tanda tangan di atas sebuah
kertas," kenang Rexach.
Di awal musim 2004/05, Frank Rijkaard yang menangani Barca saat itu
harus menghadapi cedera sejumlah pemainnya untuk menghadapi derby
Catalan kontra Espanyol.
Hal itu memaksanya memanggil sejumlah
pemain Barca B, yang salah satunya adalah pemuda bernama Lionel Messi.
Di usia 17 tahun dan 114 hari si pemain Argentina dimainkan sebagai
pemain pengganti untuk melawan Espanyol pada 16 Oktober 2004.
Dalam
debutnya di liga, performa Messi sudah terlihat sangat menjanjikan. Di
usia 17 tahun, 10 bulan, dan 7 hari, Messi juga menjebol gawang Albacete
Balompie pada 1 Mei 2005, membuatnya menjadi pemain termuda Barca yang
bikin gol di liga.
Nama Messi kemudian kian menjulang saat Pep
Guardiola datang menangani Los Cules. Messi dijadikan pusat tim,
membuatnya jadi semakin bebas berkreasi dan beraksi di lapangan.
Penampilan
demi penampilan lantas ia catatkan, membuat jumlahnya saat ini sudah
mencapai angka 299. Artinya partai leg I perempatfinal Copa del Rey di
markas Madrid, Kamis (19/1/2012) dinihari WIB, bisa menjadi penampilan
ke-300 Messi untuk Barca.
Jika nanti memang dimainkan Guardiola,
pemain yang kini berusia 24 tahun itu juga berpeluang menambah torehan
golnya di dalam El Clasico, yang mana kini sudah berjumlah 13 gol--8 di
liga, 3 di Piala Super Spanyol, dan 2 di kancah Eropa.
Setelah
Barcelona setuju menjamin semua biaya perawatannya, Messi berangkat ke
Spanyol dengan ayahnya dan masuk tim U-14 Barcelona pada tahun 2000.
Pada pertandingan pertamanya, Messi mencetak lima gol.
Sekarang,
Messi sudah setinggi sekitar 170 sentimeter dan telah mengoleksi lima
gelar La Liga, tiga trofi Liga Champions, medali emas olimpiade, dan
menurut Forbes memiliki kekayaan senilai 20 juta poundsterling atau
sekitar Rp 282 miliar. Namun, menurutnya, ia akan tetap hidup seperti
biasa, menikmati sarapan berupa danish pastry dan segelas kopi,
misalnya.
"Aku
suka hidup sederhana. Aku manusia pada umumnya. Aku mengendarai mobil
yang disediakan klub," kata Messi, yang kini memiliki yayasan amal untuk
kesehatan dan pendidikan anak-anak bernama "The Leo Messi Foundation".
"Aku
tidak membaca buku. Hal istimewa bagiku adalah mencetak gol. Aku suka
merayakannya bersama teman-teman dan rekan tim. Aku menyukai kegiatan
amalku dengan yayasan yang membantu anak-anak di seluruh dunia."
Di
halaman biografinya di jejaring sosial Facebook, ia mengatakan, "Berapa
pun jumlah gelar, trofi, dan penghargaan, aku akan selalu menjadi
anak-anak yang tumbuh di Rosario, Santa Fe, Argentina."
"Aku
belajar berjalan di sana sehingga bisa mengejar impianku. Pernah ada
yang mengatakan kepadaku, aku tak akan pernah menjadi pesepak bola."
"Menjadi
lebih kecil dari yang lain membuatku berusaha menjadi lebih cepat.
Pencemooh, pengkritik, dan penentang membuatku lebih memiliki tekad dari
sebelumnya. Dengan dukungan keluarga, aku pindah ke Spanyol dengan
kesempatan bermain untuk Barca. Ini adalah kesempatan menjadi pemain
yang selalu kuimpikan dan bisa aku alami," tuturnya
5 Fakta Unik Masa Kecil Messi
Selain
membawa Barcelona menjuarai Liga Champion untuk keempat kalinya, Messi
juga mencatatkan diri sebagai top skorer Liga Champion tiga tahun
berturut-turut. Messi memang identik dengan rekor dalam sepakbola. Saat
ini ia dianggap sebagai salah satu pesepakbola terbaik yang pernah ada
dalam sejarah. Berikut 5 fakta unik masa kecil messi:
1.
Ibu Messi, Celia mengatakan bahwa Messi tidak tertarik dengan sepakbola
saat Messi diminta untuk bergabung dengan klub lokal Grandoli.
Messi dan Celia
.
2.
Messi anak yang pintar. Saat belajar di General Las Heras, guru-guru
Messi mengatakan bahwa pemain bernomor punggung 10 tersebut sangat
menyukai matematika. Ia juga tidak bermasalah dengan mata pelajaran
lain. Saat berumur 11 tahun, Messi mendapatkan nilai 10 untuk pelajaran
Matematika, bahasa Spanyol dan IPA.
Messi dan teman-teman sekolahnya
.
3. Saat pertama kali bergabung dengan Newell’s Old Boy, Messi ditempatkan sebagai sweeper oleh pelatih Gabriel Digerolamo.
Messi saat di Newell’s Old Boy
.
4.
Messi dikenal sebagai pemain yang sangat rendah hati, tidak pernah
mengeluh dan tak pernah berkelahi. Ia juga pernah ditempatkan sebagai
gelandang bertahan oleh pelatih Ernesto Vecchio (Newell’s Old Boy).
Ernesto
Vecchio, pelatih yang melihat potensi Messi sebagai penyerang meskipun
sebelumnya ia menempatkan Messi sebagai gelandang bertahan.
.
5.
Messi mulai melakukan terapi hormon sejak Januari 1998, Ia membutuhkan
injeksi setiap hari. Awalnya hal itu dilakukan oleh ibunya, namun lama
kelamaan Messi yang melakukan sendiri. Hasilnya setiap 3 bulan, Messi
membutuhkan celana dan sepatu baru.
Messi bersama rekan-rekan satu timn